Senin, 22 Oktober 2012

PENGERTIAN FAKTOR DEFINISI KOMPONEN DEMOGRAFI

Pengertian Demografi
      
           Demografi (demography), merupakan istilah yang berasal dari dua kata Yunani, yaitu demos yang berarti rakyat atau penduduk dan graphein yang berarti menggambar atau menulis. Oleh karena itu, demografi dapat diartikan sebagai tulisan atau gambaran tentang penduduk , terutama tentang kelahiran, perkawinan, kematian dan migrasi. Demografi meliputi studi ilmiah tentang jumlah, persebaran geografis, komposisi penduduk, serta bagaimana faktor faktor ini berubah dari waktu kewaktu. Istilah ini pertama kali dikemukakan oleh Archille Guillard pada tahun 1855 dalam karyanya yang berjudul “elements de statistique humaine, ou demographie comparree” atau elements of human statistics or comparative demography (dalam Iskandar,1994).
Pengertian tentang demografi berkembang dengan seiring dengan perkembangan keadaan penduduk serta penggunaan statistic kependudukan pada zamannya. 

Berikut beberapa contoh tentang perkembangan definisi demografi :
• Johan Sussmilch (1762, dalam Iskandar ,1994) berpendapat bahwa demografi adalah ilmu yang mempelajari hukum tuhan yang berhubungan dengan perubahan-perubahan pada umat manusia yang terlibat dari jumlah kelahiran, kematian, dan pertumbuhannya.

• Achille Guillard (1855) memberikan definisi demografi sebagai ilmu yang mempelajari segala sesuatu dari keadaan dan sikap manusia yang dapat diukur ,yaitu meliputi perubahan secara umum, fisiknya, peradabannya, intelektualitasnya, dan kondisi moralnya (lihat juga Iskandar, 1994).

• David v. Glass(1953) menekankan bahwa demografi terbatas pada studi penduduk sebagai akibat pengaruh dari proses demografi ,yaitu fertilitas,mortalitas,dan migrasi.

• United Nations(1958) dan International Union for the Scientific Study of Population/IUSSP (1982) mendefinisikan demografi sebagai studi ilmiah masalah penduduk yang berkaitan dengan jumlah, struktur, serta pertumbuhannya

• Philip m. Hauser dan Otis Dudley Duncan(1959) berpendapat bahwa demografi merupakan ilmu yang mempelajari jumlah, persebaran territorial, komposisi penduduk, serta perubahannya dan sebab-sebab perubahan tersebut.

• Donald j. Bougue(1969) mendefinisikan demografi sebagai ilmu yang mempelajari secara statistik dsan matematik jumlah,komposisi,distribusi penduduk,dan perubahan- perubahannya sebagai akibat bekerjanya komponen-komponen pertumbuhan penduduk, yaitu kelahiran (fertilitas), kematian(mortalitas), perkawinan, migrasi, dan mobilitas social.

• George w. Brclay(1970) mendefinisikan demografi sebagai ilmu yang memberikan gambaran secara statistik tentang penduduk. Demografi mempelajari perilaku penduduk secara menyeluruh bukan perorangan. Dengan definisi-definisi diatas, dapat disimpulkan bahwa ilmu demografi merupakan suatu ilmu untuk mempelajari perubahan-perubahan kependudukan dengan memanfaatkan data dan statistik dari data penduduk terutama mengenai perubahan jumlah, persebaran pada kommponen-komponen utama pertumbuhan penduduk, yaitu = fertilitas, mortalitas, migrasi, yang pada gilirannya menyebabkan perubahan pada jumlah, struktur, dan persebaran penduduk.

Secara singkat , ilmu demografi sangat bermanfaat untuk :
• Mempelajari kuantitas, komposisi, dan distribusi penduduk dalam suatu daerah tertentu serta perubahan-perubahannya.
• Menjelaskan pertumbuhan masa lampau dan mengestimasi pertumbbuhan penduduk pada masa datang.
• Mengembangkan hubungan sebab akibat antaraperkembangan penduduk dan bermacam- macam aspek pembangunan sosial, ekonomi, budaya, politik, lingkungan, dan keamanan.
• Mempelajari dan mengantisipasi kemungkinan-kemungkinan konsekuensi pertumbuhan penduduk pada masa mendatang.

A. Faktor – Faktor Demografi
Faktor-faktor demografi yang mempengaruhi tinggi rendahnya pertumbuhan penduduk :
o Struktur umur
o Struktur perkawinan
o Umur kawin pertama
o Paritas
o Disrupsi perkawinan
o Proporsi yang kawin

B. KOMPONEN PERUBAHAN PENDUDUK.
Komponen yang mempengaruhi perubahan penduduk adalah:
1. Kelahiran/Fertilitas
2. Kematian/Mortalitas
3. Migrasi
            

NAMA : ZAHRA YUSNIA NURUL
KELAS : 3EA16
NPM     : 19210444



Senin, 08 Oktober 2012

Aspek – Aspek Dalam Ilmu Prilaku Ekonomi

1. Pengertian Konsumen 

              Dalam Undang-Undang Perilaku Konsumen (2000) konsumen adalah ”Setiap orang pemakai barang dan/jasa yang tersedia dalam masyarakat”.
Pengertian konsumen menurut Azis Nasution yang dikutip dalam Lembaga Konsumen Yogyakarta (2007 : 1) yaitu sebagai berikut: ”Konsumen adalah setiap orang yang mendapatkan barang atau jasa digunakan untuk tujuan tertentu”


2. Pengertian Perilaku Konsumen

              Perilaku Konsumen adalah proses dan aktivitas ketika seseorang berhubungan dengan pencarian, pemilihan, pembelian, penggunaan, serta pengevaluasian produk dan jasa demi memenuhi kebutuhan dan keinginan. Perilaku konsumen merupakan hal-hal yang mendasari konsumen untuk membuat keputusan pembelian. Untuk barang berharga jual rendah (low-involvement) proses pengambilan keputusan dilakukan dengan mudah, sedangkan untuk barang berharga jual tinggi (high-involvement) proses pengambilan keputusan dilakukan dengan pertimbangan yang matang.

3. Pengertian Perilaku Konsumen oleh para ahli sebagai berikut : 


A. David L Loundon
Perilaku konsumen dapat diDefinisikan sebagai proses pengambilan keputusan dan aktivitas individu secara fisik yang dilibatkan dalam mengevaluasi, memperoleh, menggunakan atau dapat mempergunakan barang-barang atau jasa (1984:6).
B. Gerald Zaltman
Perilaku konsumen adalah tindakan-tindakan, proses dan hubungan sosial yang di lakukan oleh individu, kelompok dan organisasi dan mendapatkan, menggunakan suatu produk atau lainnya sebagai sutu akibat dari pengalaman dengan produk, pelayanan dan dumber-sumber lainya. (1979:6)


A. Perilaku Konsumen dalam Ilmu Ekonomi Mikro

               Ilmu ekonomi mikro (sering juga ditulis mikroekonomi) adalah cabang dari ilmu ekonomi yang mempelajari perilaku konsumen dan perusahaan serta penentuan harga-harga pasar dan kuantitas faktor input, barang, dan jasa yang diperjualbelikan. Ekonomi mikro meneliti bagaimana berbagai keputusan dan perilaku tersebut memengaruhi penawaran dan permintaan atas barang dan jasa, yang akan menentukan harga; dan bagaimana harga, pada gilirannya, menentukan penawaran dan permintaan barang dan jasa selanjutnya.Individu yang melakukan kombinasi konsumsi atau produksi secara optimal, bersama-sama individu lainnya di pasar, akan membentuk suatu keseimbangan dalam skala makro; dengan asumsi bahwa semua hal lain tetap sama (ceteris paribus).
Kebalikan dari ekonomi mikro ialah yang membahas aktivitas ekonomi secara keseluruhan, terutama mengenai pertumbuhan ekonomi, inflasi, pengangguran, berbagai kebijakan perekonomian yang berhubungan, serta dampak atas beragam tindakan pemerintah (misalnya perubahan tingkat pajak) terhadap hal-hal tersebut.
Variable-variabel dalam mempelajari perilaku konsumen yaitu :
a. Variabel Stimulus
Variabel stimulus merupakan variabel yang berada di luar diri individu (vaktor eksternal) yang sangat berpengaruh dlam proses pembelian. Contohnya merek dan jenis barang, iklan pramuniaga.
b. Variabel Respon
Variabel Respon merupakan hasil aktipasi indifidu sebagai reaksi dari variabel stimulus. Variablel Respon sangat bergantung pada faktor individu dan kekuatan stimulus contohnya keputusan membeli barang, pembeli penilaian terhadap barang
c. Variabel Interverning
Variabel Interverning adalah variabvel antara variabel stimulus dan respons variabel intervening individu, termasuk motif-motif membeli, sikap terhadap suatu peristiwa, dan persepsi terhadap suatu barang.

B. Perilaku konsumen dalam Ilmu Ekonomi Makro
                 Ilmu ekonomi makro mempelajari variabel-variabel ekonomi secara agregat (keseluruhan). Variabel-variabel tersebut antara lain : pendapatan nasional, kesempatan kerja dan atau pengangguran, jumlah uang beredar, laju inflasi, pertumbuhan ekonomi, maupun neraca pembayaran internasional.
Ilmu ekonomi makro mempelajari masalah-masalah ekonomi utama sebagai berikut :
- Sejauh mana berbagai sumber daya telah dimanfaatkan di dalam kegiatan ekonomi. Apabila seluruh sumber daya telah dimanfaatkan keadaan ini disebut (full employment). Sebaliknya bila masih ada sumber daya yang belum dimanfaatkan berarti perekonomian dalam keadaan (under employment ) atau terdapat pengangguran/belum berada pada posisi kesempatan kerja penuh.
- Sejauh mana perekonomian dalam keadaan stabil khususnya stabilitas di bidang moneter. Apabila nilai uang cenderung menurun dalam jangka panjang berarti terjadi inflasi. Sebaliknya terjadi deflasi.
- Sejauh mana perekonomian mengalami pertumbuhan dan pertumbuhan tersebut disertai dengan distribusi pendapatan yang membaik antara pertumbuhan ekonomi dan pemerataan dalam distribusi pendapatan terdapat (trade off) maksudnya bila yang satu membaik yang lainnya cenderung memburuk.


 C. Faktor Utama yang mempengaruhi Perilaku Konsumen

                 Konsumen adalah individu yang mempunyai warna tersendiri tiap-tiap individunya, sebagai pemasar kita perlu memahami konsep pemikiran mereka dengan mereka faktor yang mempengaruhi konsumen, seperti faktor :

1) Faktor-faktor kebudayaan
Faktor-faktor kebudayaan berpengaruh luas dan mendalam terhadap perilaku konsumen. Kita akan membahas peranan yang dimainkan oleh kebudayaan, sub budaya, dan kelas sosial pembeli.
- Kebudayaan
- Sub Budaya
- Kelas Sosial
2) Faktor-Faktor Sosial
Perilaku seorang konsumen juga dipengaruhi oleh faktor-faktor sosial, seperti kelompok referensi keluarga, status, dan peranan sosial.
- Kelompok Referensi
- Keluarga
- Peranan dan Status
3) Faktor Pribadi
Keputusan seorang pembeli juga dipengaruhi oleh ciri-ciri kepribadiannya, termasuk usia dan daur hidupnya, pekerjaannya, kondisi ekonomi, gaya hidup, kepribadian dan konsep diri.
4) Faktor Psikologis
Pilihan seseorang membeli juga dipengaruhi oleh empat faktor psikologis utama, yaitu : motivasi, persepsi belajar, kepercayaan dan sikap.
- Motivasi
- Persepsi
- Belajar
- Kepercayaan dan Sikap

D. Metode–Metode Penelitian Perilaku Konsumen

Macam-macam penelitian konsumen :
Ada dua macam penelitian konsumen, yaitu penelitian yang bersifat eksplorasi dan penelitian tentang kesimpulan konsumen
- Penelitian ekplorasi : Metode yang digunakan dalam penelitian ekplorasi konsumen adalah metode mempengaruhi dan metode memfokuskan kelompok.
- Metode mempengaruhi konsumen : Melalui pemberian sugesti kepada konsumen secara






NAMA     : ZAHRAH YUSNIA NURUL
KELAS   : 3EA16
NPM       : 19210444










Rabu, 18 April 2012

DEMOKRASI: ANTARA TEORI DAN PELAKSANAANNYA DI INDONESIA

A. Pengantar: Arti, Makna, dan Manfaat Demokrasi
Fenomena, dimana rakyat memilih langsung pimpinan pemerintahan dikenal dengan istilah ‘demokrasi’. Demokrasi berasal dari kata Yunani demos dan kratos. Demos artinya rakyat, kratos berarti pemerintahan. Jadi, demokrasi berarti pemerintahan rakyat, yaitu pemerintahan yang rakyatnya memegang peranan yang sangat menentukan.

Manfaat Demokrasi

Manfaat demokrasi diantaranya adalah sebagai berikut:
1.    Kesetaraan sebagai Warga Negara
2.   Memenuhi Kebutuhan-kebutuhan Umum
3.   Pluralisme dan Kompromi
4.   Menjamin Hak-hak Dasar
5.   Pembaruan Kehidupan Sosial

B. Nilai-nilai Demokrasi
Kehidupan demokrasi tidak akan datang, tumbuh dan berkembang dengan sendirinya dalam kehidupan masyarakat, berbangsa, dan bernegara. Demokrasi memerlukan usaha nyata setiap warga negara dan perangkat pendukungnya dan dijadikannya demokrasi sebagai pandangan hidup (way of life) dalam kehidupan bernegara. Oleh sebab itu harus ada keyakinan yang luas di masyarakat bahwa demokrasi adalah sistem pemerintahan yang terbaik dibanding dengan sistem lainnya. Nilai-nilai demokrasi membutuhkan hal-hal sebagai berikut:
1.     Kesadaran akan pluralisme
2.    Sikap yang jujur dan pikiran yang sehat
3.  Demokrasi membutuhkan kerja sama antar warga masyarakat dan sikap serta itikad baik
4.    Demokrasi membutuhkan sikap kedewasaan
5.    Demokrasi membutuhkan pertimbangan moral

C. Prinsip dan Parameter Demokrasi
Menurut Robert A. Dahl terdapat tujuh prinsip demokrasi yang harus ada dalam sistem pemerintahan, yaitu:
1.  Adanya kontrol atau kendali atas keputusan pemerintahan. Pemerintah dalam hal ini Presiden, Kabinet dan Pemerintah daerah bertugas untuk melaksanakan pemerintahan berdasar mandat yang diperoleh dari pemilu.
2. Adanya pemilihan yang teliti dan jujur. Demokrasi dapat berjalan dengan baik apabila adanya partisipasi aktif dari warga negara dan partisipasi tersebut dilakukan dengan teliti dan jujur.
3.   Adanya hak memilih dan dipilih. Demokrasi berjalan apabila setiap warga negara mendapatkan hak pilih dan dipilih.
4. Adanya kebebasan menyatakan pendapat tanpa ancaman. Demokrasi membutuhkan kebebasan dalam menyampaikan pendapat, berserikat dengan rasa aman.
5.  Adanya kebebasan mengakses informasi. Demokrasi membutuhkan informasi yang akurat.
6. Adanya kebebasan berserikat yang terbuka. Kebebasan berserikat ini memberikan dorongan bagi warga negara yang merasa lemah.
UU Nomor  21 Tahun 2001 dan UU Nomor 13 Tahun 2003 menjamin kebebasan warga negara untuk berserikat dan berkumpul. Prinsip hak dipilih dan memilih juga sudah dikembangkan. Untuk mengukur seberapa jauh kadar demokrasi sebuah negara, diperlukan  suatu ukuran atau parameter. Parameter untuk mengukur demokrasi dapat dilihat dari empat hal yaitu:
1.   Pembentukan pemerintahan melalui pemilu
2.  Sistem pertanggung jawaban pemerintahan
3.   Pengaturan sistem dan distribusi kekuasaan negara
4.   Pengawasan oleh rakyat

  • D. Jenis-jenis Demokrasi   
1.     Demokrasi Berdasarkan Cara Menyampaikan Pendapat
a.    Demokrasi langsung
b.    Demokrasi tidak langsung atau demokrasi perwakilan
c.    Demokrasi perwakilan dengan sistem pengawasan langsung dari rakyat

2.    Demokrasi Berdasarkan Titik Perhatian atau Prioritas
a.    Demokrasi formal
b.    Demokrasi material
c.    Demokrasi campuran

3.    Berdasarkan Prinsip Ideologi
a.    Demokrasi liberal
b.    Demokrasi rakyat atau demokrasi proletar

4.  Berdasarkan Wewenang dan Hubungan antar Alat Kelengkapan Negara
a.    Demokrasi sistem parlementer
Ciri-ciri pemerintahan parlementer antara lain:
1)    DPR lebih kuat daripada pemerintahan
2) Kepala pemerintahan/kepala eksekutif disebut Perdana Menteri dan memimpin kabinet dengan sejumlah menteri yang bertanggung jawab kepada DPR.
3)   Program kebijakan kabinet disesuaikan dengan tujuan politik anggota parlemen.
4) Kedudukan kepala negara terpisah dari Kepala Pemerintahan, biasanya hanya berfungsi sebagai simbol negara.
5) Jika pemerintah dianggap tidak mampu, maka anggota DPR (parlemen) dapat meminta mosi tidak percaya kepada parlemen untuk membubarkan pemerintah.

b.    Demokrasi sistem presidensial
Ciri-ciri pemerintahan yang menggunakan sistem presidensial adalah sebagai berikut:
1)    Negara dikepalai presiden
2) Kekuasaan eksekutif presiden dijalankan berdasarkan kedaulatan yang dipilih dari dan oleh rakyat langsung atau melalui badan perwakilan
3)   Presiden mempunyai kekuasaan mengangkat dan memberhentikan menteri
4)   Menteri tidak bertanggung jawab kepada DPR melainkan kepada Presiden

E. Pelaksanaan Demokrasi di Indonesia
Ada empat macam demokrasi yang pernah diterapkan dalam kehidupan ketatanegaraan kita, yaitu Demokrasi Liberal, Demokrasi Terpimpin, dan Demokrasi Pancasila, Demokrasi Langsung pada Era Reformasi.
1.     Demokrasi Parlementer (Liberal)
Demokrasi Parlementer di pemerintahan kita telah dipraktikkan pada masa berlakunya UUD 1945 periode pertama (1945-1949) kemudian dilanjutkan pada masa berlakunya Republik Indonesia Serikat (RIS) 1949 dan UUD 1950.
2.    Demokrasi Terpimpin
Demokrasi terpimpin lahir dari keinsyafan, kesadaran, dan keyakinan terhadap keburukan yang diakibatkan oleh praktik Demokrasi Parlementer
3.    Demokrasi Pancasila pada Era Orde Baru
Demokrasi pancasila mengandung arti bahwa dalam menggunakan hak-hak demokrasi haruslah disertai rasa tanggung jawab kepada Tuhan Yang Maha Esa menurut agama dan kepercayaan masing-masing, menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan sesuai dengan martabat dan harkat manusia, haruslah menjamin persatuan dan kesatuan bangsa, dan harus dimanfaatkan untuk mewujudkan keadilan sosial.
4.    Demokrasi Langsung pada Era Orde Reformasi
Demokrasi yang dijalankan pada masa reformasi ini masih tetap Demokrasi Pancasila. Perbedaan terletak pada aturan pelaksanaan dan praktik penyelenggaraan.

F. Mengembangkan Sikap Demokrasi
Mengembangkan sikap demokrasi akan lebih baik dimulai dari usia balita (bawah lima tahun) serta usia anak-anak sekolah (SD,SMP, dan SMU) untuk mengawali proses belajar berdemokrasi.
Untuk pembelajaran demokrasi di sekolah dan perkuliahan, maka ada beberapa hal khusus yang perlu diperhatikan oleh para guru dan dosen, yaitu:
1.  Menjadikan siswa dan mahasiswa sebagai subjek atau teman dalam proses belajar atau perkuliahan.
2. Sebagai pendidik baik guru maupun dosen, sebaiknya belajar untuk berlapang dada dalam menerima kritik murid.
3. Guru dan dosen mengembangkan sikap adil, terbuka, konsisten, dan bijaksana dalam memberikan hukuman kepada murid dan mahasiswa yang bersalah.
4. Guru dan dosen sebaiknya menghindari mencaci-maki atau memarahi murid dan mahasiswa di hadapan teman-temannya, karena harga diri mereka akan terkoyak.
Hal-hal yang perlu diperhatikan oleh siswa dan mahasiswa adalah sebagai berikut:
1. Aktif mengungkapkan ide, gagasan, dan pikirannya kepada guru dan dosen
2. Siswa dan mahasiswa mempunyai motivasi agar lebih maju dan dewasa
3. Mengembangkan kepekaan terhadap lingkungan sekitarnya
4. Mengembangkan perasaan hingga menjadi halus dan bisa memahami orang lain
5. Mempunyai kemauan untuk belajar
Hal-hal yang perlu diperhatikan oleh masyarakat dan pemerintah dalam proses belajar demokrasi antara lain:
1. Mendidik masyarakat untuk bersikap dewasa
2. Mendorong sikap ksatria dengan mengakui kekalahan, atau bersikap siap menang dan siap kalah
3. Mengembangkan sikap menghargai perbedaan pendapat
4. Menggunakan mekanisme demokrasi untuk mencari titik perbedaan pendapat
5. Menghilangkan penggunaan tindakan kekerasan dalam menyelesaikan suatu permasalahan
6. Mengembangkan sikap yang sensitif dan empati terhadap kepentingan rakyat yang lebih luas
Dengan perhatian orang tua, guru, dosen, dan masyarakat terhadap hal-hal tersebut, diharapkan proses demokrasi dapat berjalan dengan baik dan alamiah, sehingga tercipta siswa dan mahasiswa serta masyarakat yang bertanggung jawab.

Rabu, 04 April 2012

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN


TUGAS SOFTSKILL
Pendidikan Kewarganegaraan
   

 1. Untuk membangun suatu tatanan masyarakat yang demokratis dan berkeadaban sesuai yang diamanatkan oleh mata kuliah ini, maka setiap warga negara harus memiliki karakter atau jiwa yang demokratis, antara lain:
a)      Rasa hormat dan tanggung jawab
b)      Bersikap kritis
c)      Membuka diskusi dan dialog
d)     Bersifat terbuka
e)      Rasional
f)       Jujur
Jelaskan semua a s/d f secara mendalam dan berikan contoh-contohnya.
  
2.  Apa yang saudara ketahui tentang Visi dan Misi ? Jelaskan Visi dari pendidikan kewarganegaraan dalam menghadapi era globalisasi secara meluas dan mendalam!


1.     A  Tanggung Jawab
anggung jawab adalah sesuatu yang harus kita lakukan agar kita menerima sesuatu yang di namakan hak.Tanggung jawab merupakan perbuatan yang sangat penting dilakukan dalam kehidupan sehari-hari,karena tanpa tanggung jawab,maka semuanya akan menjadi kacau.Contohnya saja adalah jika seorang ayah tidak melakukan tanggung jawabnya mencari nafkah,maka keluarganya akan sengsara. Bagaimanapun juga tanggung jawab menjadi nomor satu di dalam kehidupan seseorang.Dengan kita bertanggung jawab,kita akan dipercaya orang lain,selalu tepat melaksanakan sesuatu,mendapatkan hak dengan wajarnya. Seringkali orang tidak melakukan tanggung jawabnya,mungkin di sebabkan oleh hal hal yang membuat orang itu lebih memilih melakukan hal di luar tanggung jawabnya.Sebagai contohnya,seorang pelajar mempunyai tanggung jawab belajar,sekolah,tapi karena ada game/ajakan teman yang tidak baik untuk bolos sekolah,maka seorang anak itu bisa saja melalaikan tanggung jawabnya untuk bermain/bolos sekolah. Jika kita melalaikan tanggung jawab,maka kualitas dari diri kita mungkin akan rendah.Maka itu,tanggung jawab adalah suatu hal yang sangat penting dalam kehidupan,karena tanggung jawab menyangkut orang lain dan terlebih diri kita.
Contohnya adalah paradgima, jika paradigma orang tua berubah dari tidak percaya kepada anak, menjadi percaya dan mampu memberikan pengakuan bahwa seorang anak itu memiliki harga dalam hidup, maka niscaya anak tersebut akan ebrbuat sebagaimana paradigma tersebut. hal ini dibuktikan Covey kepada anaknya, dari semula berpandangan negatif menjadi energi positif berupa kepercayaan. Walhasil banyak hal spektakuler yang dilakukan anaknya (padahal konon anak tersebut sebelumnya memilki latar belakang sosial yang sangat miskin).

 b) Bersikap Kritis
Sikap kritis artinya seseorang dituntut menjadi seseorang dengan tipe extraordinary yang selalu memiliki idealisme, kepekaan dan kepedulian sosial, serta keberanian menyatakan kebenaran terhadap penerapan suatu ketentuan peraturan perundang-undangan. Jalannya roda penerapan peraturan perundang-undangan merupakan salah satu bagian dari ruang kontribusi masyarakat kritis. Menyaksikan fakta pemerintahan yang belum sepenuhnya berjalan baik dan berpihak pada kemaslahatan masyarakat, masyarakat perlu bertanggung jawab melakukan kontrol lewat sikap kritis-konstruktif.
Contoh bersikap kritis : menumbuh kan sikap anti korupsi pada diri kita , tidak memihak dan teliti akan suatu hal yg dihadapi
c. Membuka Diskusi dan Kelompok

Membuka diskusi dan dialog ini merupakan hal yang sangat diperlukan untung mengambil suatu keputusan yang berat sebelah. keadaan seperti ini biasa terjadi dalam setiap kesepakatan ataupun kejadian salah paham dan kalau sudah begitu Membuka diskusi dan dialoglah solusinya untung mencari jalan tengah dalam permasalahan tersebut.

Setiap orang pasti memiliki pendapat dan pandangan yang berbeda-beda. Untuk menghindari terjadinya konflik akibat dari perbedaan tersebut, maka dapat dilakukan dengan cara membuka diskusi dan kelompok. Dengan cara seperti ini, diharapkan masing-masing orang dapat membuka diri dalam berdialog dan mencapai hasil yang mufakat.
Contoh: Senantiasa melakukan diskusi dan dialog untuk menyelesaikan masalah atas azas musyawarah untuk mencapai mufakad.

d. Bersifat Terbuka

Sikap terbuka merupakan bentuk penghargaan terhadap kebebasan sesama manusia, termasuk rasa menghargai terhadap hal-hal yang tidak biasa atau baru serta pada hal-hal yang mungkin asing. Sikap terbuka yang didasarkan atas kesadaran akan pluralisme dan keterbatasan diri akan melahirkan kemampuan untuk menahan diri dan tidak secepatnya menjatuhkan penilaian dan pilihan.
Contoh Bersifat Terbuka : dalam suatu perdebatan ucapan lisan sesuai dengan kenyataan dan tidak ada hal yang ditutup – tutupi agar tidak ada pihak yang dirugikan dan tersakiti, sikap seorang anak yang bercerita kepada orang tua nya (curhat) tentang masalah yang di hadapi nya agar  perasaan si anak tidak terbebani sekaligus meminta pendapat dan jalan keluar tehadap masalah nya kepada orang tua nya

e. Rasional

Bagi warga negara yang demokrat, memiliki kemampuan untuk mengambil keputusan secara bebas dan rasional adalah sesuatu hal yang harus dilakukan. Keputusan-keputusan yang diambil secara rasional akan mengantarkan sikap yang logis yang ditampilkan oleh warga negara. Sementara, sikap dan keputusan yang diambil secara tidak rasional akan membawa implikasi emosional dan cenderung egois. Masalah-masalah yang terjadi di lingkungan warga negara, baik persoalan plitik, budaya, sosial, dan sebagainya, sebaiknya dilakukan dengan keputusan-keputusan yang rasional.
Contoh : Suatu perusahaan mengadakan rapat seorang atasan lebih memilih karyawan A dari pada karyawan B karena karyawan A pendapatnya lebih masuk akal atau lebih tepat dari pada karyawan B, dalam berpendapat dan mengambil keputusan kita harus pikirkan secara matang matang dan secara nyata apakah pendapat dan keputusan kita tepat sesuai kenyataan dan tidak ada pihak yang di rugi kan.

f. Jujur

Jujur  adalah suatu sikap yang terbuka yang sesuai dengan kenyataan yang ada. Jujur merupakan kunci terciptanya keselarasan dan keharmonisan hidup bagi seluruh bangsa. Sikap jujur sebaiknya ditanamkan mulai dari kecil, karena apabila kita sering melakukan kejujuran maka akan terbawa sampai kita tua nanti.
Contoh: Jujur pada diri sendiri dan orang lain. Karena kita semua percaya bahwa apapun yang kita lakukan, Tuhan senantiasa mengetahui segala perbuatan yang dilakukan oleh umatnya.


2. Misi
Adalah suatu pernyataan tentang suatu lembaga, mengenai tujuan-tujuan lembaga tersebut, apa yang harus dilakukan lembaga tersebut untuk mencapai tujuan pada masa yang akan datang.
    Visi
Adalah pernyataan tentang apa yang harus dilakukan, yang harus dikerjakan oleh lembaga dalam usahanya mewujudkan visi. Tujuan dan alasan mengapa suatu lembaga itu ada atau berdiri, memberikan arahan sekaligus batasan proses pencapaian tujuan

Visi dari pendidikan kewarganegaraan dalam menghadapi era globalisasi adalah menjadikan manusia yang memiliki jiwa demokratis dan berkeadaban dalam lingkungan masyarakat.